Kota Sanana nan Religius


Kota Sanana, Kab. Kepulauan Sula
KOTA sekaligus nama pulau di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara ini menyimpan pesona wisata tersendiri bagi para pengunjung yang kebetulan singgah di kota ini. Kota pelabuhan ini terletak di barat daya provinsi Maluku Utara. Kabupaten Kepulauan Sula memiliki tiga pulau utama yaitu: Pulau Taliabu, Mangole, dan Sanana. Pulau Sanana sendiri merupakan pulau terkecil dari 3 pulau utama tersebut. Dengan bentang alam pulau yang memanjang dan dikelilingi laut, otomatis perekonomian rakyat sebagian besar bergantung pada hasil laut. Selain itu, pulau Sanana juga memiliki beberapa pantai yang indah dan menjadi tempat wisata favorit warga dan wisatawan.
SUASANA RELIGIUS
Kota Sanana yang penduduknya mayoritas beragama Islam, sangat menjunjung tinggi nilai-nilai ibadah dan menghormati waktu shalatnya. Saya sendiri merasakan hal tersebut saat berada di Sanana. Ketika waktu menunjukkan pukul 12 siang, seluruh aktivitas warga dihentikan. Dari pengeras suara puluhan masjid yang ada di kota tersebut, terdengar lantunan ayat suci Al-Quran. Saat itulah sebagian besar toko dan rumah makan menghentikan aktivitas mereka untuk memberikan kesempatan warganya melaksanakan ibadah salat dhuhur. Bahkan angkutan kota dan kendaraan lain pun tak lagi berseliweran di jalan raya. Hal ini semakin terasa saat hari Jumat. Alunan ayat suci sudah terdengar sejak pukul sebelas pagi. Kegiatan warga dihentikan selama dua jam sejak pukul 12 siang.
Begitupun saat sore dan malam hari. Aktivitas warga kembali terhenti sejenak dari pukul lima sore hingga pukul delapan malam untuk menghormati waktu salat Ashar, Maghrib, dan Isya. Jangan harap anda bisa mencari warung makan yang masih menjajakan makanannya atau toko kelontong dan swalayan yang masih buka pada jam tersebut. Anda harus menunggu sampai jam delapan malam sebelum ‘kelayapan’ mencari makan atau berbelanja. Suasana religius ini akan semakin terasa saat bulan Ramadhan di saat aktivitas ibadah lebih ditingkatkan. Tradisi memasang obor di rumah warga saat malam hari sampai selesai salat Tarawih juga masih dilaksanakan.
Saat seorang warga meninggal dunia, maka kerabat dan keluarga yang ditinggalkan akan mengadakan tahlilan selama sembilan malam. Biasanya mereka memasang tenda di depan rumah yang kadang menghabiskan separuh badan jalan raya.
 
WISATA DI SANANA
Sesuai dengan geografisnya yang merupakan kepulauan, wisata pantai menjadi andalan warga untuk bersantai dan melakukan rekreasi. Pantai yang terkenal di Sanana adalah Pantai Wai Ipa dan Pantai Manaf. Pantai Wai Ipa yang merupakan pantai terdekat dari pusat kota, menjadi tempat wisata favorit warga (baca di sini). Selain itu, wisata Air terjun di Wailau menjadi pilihan lain untuk berwisata selain pantai.
Pantai Wai Ipa di Sanana
Pantai Wai Ipa, Sanana
Apabila anda hendak membawa buah tangan, madu menjadi pilihan terbaik. Madu yang dihasilkan oleh lebah liar di hutan-hutan perbukitan pulau Sanana terkenal dengan khasiat dan rasanya yang enak. Namun anda harus berhati-hati, banyak toko-toko di pasar yang mengklaim bahwa madu yang mereka jual adalah madu asli pulau Sanana, padahal sebenarnya palsu, atau oplosan dengan madu biasa. Madu khas pulau Sanana berciri sangat kental, berwarna agak gelap, jika ditaruh di dalam botol, madu tersebut tidak akan tumpah saking pekatnya. Selaim itu, aromanya yang manis dan segar tak menyerupai wangi madu biasa, serta tak mengundang semut berkerumun. Harga madu asli ini relatif mahal, sekitar 250 hingga 300 ribu rupiah per botol ukuran air mineral sedang. Jika ada yang menjual lebih murah dan tidak seperti ciri-ciri madu asli di atas, maka kemungkinan besar madu tersebut hanyalah madu biasa.
Dua ‘buoy’ peringatan dini tsunami di lepas pantai Sanana
AKSES KE SANANA
Sampai akhir tahun 2011, penerbangan pesawat udara lokal bisa membawa pengunjung dengan cepat menuju Sanana dengan rute penerbangan Saumlaki-Ambon-Sanana-Ternate. Sayangnya, konflik warga dengan pemerintah daerah mengenai ganti rugi tanah Bandara Emalamo yang berujung pada pemblokiran landasan pacu membuat bandara ini tak lagi beroperasi hingga sekarang. Akibatnya, orang yang ingin bertandang ke Sanana harus melewati jalur laut yang memakan waktu sekitar 17 jam perjalanan dengan kapal laut dari Ternate.
Pelabuhan Sanana
Suasana Pelabuhan Sanana
Untuk penginapan, terdapat beberapa hotel dan penginapan kelas melati yang cukup bersih dan dekat dengan pelabuhan. Hotel Desi Indah bisa menjadi pilihan. Dengan fasilitas kamar yang cukup bersih bersuasana rumah dan tarif 200 ribu semalam, anda tak perlu repot apabila hendak mencari makan malam karena letaknya yang dekat dengan pelabuhan di mana banyak terdapat tenda-tenda makanan dan toko swalayan untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Selain itu, letak penginapan ini juga dekat dengan Benteng pertahanan dari zaman Belanda dan Isda atau Istana Daerah pemerintahan.
Isda atau Istana Daerah sebagai Kantor Pemerintahan
Benteng peninggalan era kolonialisasi
Bagi anda yang ingin lebih nyaman saat naik kapal laut, sebaiknya anda menghubungi orang di pelabuhan yang bisa menyediakan kamar berpendingin udara di atas kapal. Tarif kapal laut Ternate-Sanana adalah 250 ribu per-orang. Namun anda bisa menambah 400 ribu rupiah apabila hendak memakai kamar salah satu anak buah kapal yang bersih dan lebih nyaman.
Nah, jika anda berkunjung ke Sanana, jangan lupa untuk meluangkan waktu untuk menikmati eksotisme dan keindahannya.
@windddo

Komentar