Jeruk Keprok Tawangmangu


Berkunjung kembali ke Tawangmangu membuat LembahPinus.Com kembali teringat masa kanak-kanak pada tahun 70-an saat berlibur ke daerah wisata di kaki gunung Lawu, Jawa Tengah. Betapa tidak, dalam ingatan LembahPinus.Com, pada masa itu kebanyakan rumah dan penginapan di daerah bersuhu udara dingin tersebut memiliki setidaknya 1 pohon jeruk di halaman rumah yang dapat menghasilkan dompolan buah jeruk berwarna kuning dengan ukuran yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan ukuran buah jeruk asal Medan yang sekarang ini dapat Sahabat banyak temukan di pasaran. Entah dari mana asal-usulnya, namun varetas keprok tersebut dikenal dengan nama varietas jeruk Tawangmangu.
Dibandingkan dengan jeruk keprok jenis lain, jeruk keprok tawangmangu memiliki sejumlah keunggulan. Selain memiliki rasa manis serta aroma yang lebih khas, jeruk keprok tawangmangu berukuran cukup besar yakni sekitar 5,9 cm x 6,5 cm dengan bobot 55 gram-60 gram. Permukaan kulit buahnya halus dan setelah matang warnanya hijau hingga hijau kekuningan. Daging buahnya bertekstur lunak dan berair banyak, dengan kulit buah setebal 3 mm.
Sayangnya,  wabah CVPD yang terjadi sekitar empat dasawarsa yang silam ikut memusnahkan semua tanaman jeruk Tawang mangu beserta tanaman jeruk lainnya di pulau Jawa. Ya, pada awal dekade 1980-an, serangan virus citrus vein phloem degeneration (CVPD) telah memusnahkan ratusan ribu batang tanaman jeruk keprok produktif yang dibudidayakan di wilayah Karanganyar ini sementara tanaman jeruk Tawangmangu penggantinya tidak bisa langsung ditanam kembali di lokasi yang wabah epidemi ini karena diperlukan waktu belasan hingga puluhan tahun untuk menghilangkan pengaruh virus CVPD yang telanjur merasuk ke lahan yang semula ditanami jeruk keprok ini. Sejak saat itu, produksi jeruk keprok tawangmangu dapat dikatakan terhenti total. Bahkan pascaserangan virus CVPD, seluruh induk jeruk keprok dimusnahkan dengan cara dibakar sebagai upaya untuk melenyapkan virus tersebut yang menyebabkan daun jeruk keprok mengerut, berwarna kuning dan dalam waktu singkat akan menyebabkan tanaman menjadi kurus dan akhirnya layu.

Rehabilitasi Jeruk Tawangmangu

Thanks to tissue cultur technology - teknologi kultur jaringan, upaya rehabilitasi  jeruk keprok tawangmangu secara besar-besaran yang dimotori Dinas Pertanian (Dispertan) Jateng berhasil membersihkan virus CVPD dari bibit-bibit yang diproduksinya dan kembali disebarkan ke masyarakat petani.

Pembelian Bibit Jeruk Tawangmangu

Bibit jeruk Tawangmangu setinggi 50 Cm bebas virus CVPD dapat diperoleh melalui pemesanan SMS ke no. 0889 236 8190, 0818 0637 0391 atau melalui email kesales@lembahpinus.com
Sumber gambar:
  • http://balitjestro.litbang.deptan.go.id/id/assets/Gambar/Jeruk%20keprok%20harapan.jpg
Referensi:
  • http://www.yipd.or.id/main/readnews/5745

Komentar