Sintap, Layanan Publik di Kabupaten Nunukan


Sintap Layanan Publik di Kabupaten Nunukan
KABUPATEN Nunukan merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Utara (Kaltara), mempunyai luas wilayah 14.493 km² dan berpenduduk sebanyak 140.842 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010). Kabupaten yang saat ini dipimpin oleh Drs. H. Basri mempunyai motto "Penekindidebaya" yang artinya "Membangun Daerah".

Kabupaten Nunukan yang berbatasan dengan negara Malaysia ini, mempunyai Sumber Daya Alam (SDA) yang memadai dan tidak kalah dengan daerah lain, mulai dari hasil tambang, pertanian/perkebunan, kelautan/perikanan. Untuk mengelola wilayah yang cukup luas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Bupati Nunukan Drs. H. Basri, M.Si mengatakan perlunya meningkatkan pelayanan publik untuk menyongsong era globalisasi.

Terkait dengan pelayanan publik yang ada di Kabupaten Nunukan, Bupati yang dulunya merupakan anggota TNI (Tentara Nasional Indonesia) ini mendirikan Sintap (Sistem Layanan Satu Atap) untuk memudahkan pengurusan perizinan bagi masyarakat Nunukan. Keberadaan Sintap untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan melayani masyarakat.

Agar pelayanan publik dapat dirasakan oleh masyarakat, kemampuan aparat dalam pelayanan sopan santun menjadi syarat mutlak untuk menjaga citra instansi. “Sehingga masyarakat merasakan kepuasan pada pelayanan, misalnya saat mengurus perizinan IMB atau membuat KTP/KK," ujar Drs. H. Basri, M.Si.

Setiap orang menginginkan pelayanan sesuai dengan harapan. Secara umum masyarakat menginginkan adanya pelayanan yang mudah dan cepat dari pemerintah, sebab masyarakat mempunyai hak yang sama di dalam untuk mendapatkan pelayanan.

Menyadari hal itu, Basri selaku bupati yang baru menjabat satu periode ini menginginkan adanya pelayanan yang bersahabat dan profesional. “Agar pemerintah yang berkaitan dengan pelayanan publik mampu melayani keperluan masyarakat,” pungkasnya.

Bupati Nunukan saat ini, mempunyai perhatian yang besar pada sektor pendidikan dan kesehatan. Menyadari arti penting pendidikan sebagai pondasi untuk membangun peradaban atau masyarakat yang maju, maka diperlukan pemerataan atau tingginya pendidikan bagi generasi bangsa. “Bagi siswa yang berprestasi, Kabupaten Nunukan memberikan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Bahkan hampir setiap tahun membuka kesempatan beasiswa,” ucapnya saat ditemui di Jakarta.

Selain itu, Basri yang memilih pensiun dini dari TNI dan menjabat sebagai kepala daerah itu juga mempunyai perhatian yang besar pada bidang kesehatan. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, peribahasa ini yang menjadi prinsip pria kelahiran Makassar ini. “Agar masyarakat sehat dan tidak mendapatkan kesulitan dalam pelayanan kesehatan, akan dibangun Rumah Sakit Pratama untuk melayani kesehatan masyarakat,” tegasnya.

Menurut Basri, pelayanan publik yang ada di Kabupaten Nunukan setiap tahunnya mengalami perubahan yang lebih baik dengan dorongan masyarakat untuk mewujudkan "Penekindidebaya" di daerah perbatasan.

Wujudkan Pembangunan Daerah
Untuk mewujudkan pembangunan di daerah perbatasan memerlukan kerja keras dan dukungan dari masyarakat setempat. Mengacu pada arah kebijakan pembangunan dalam RPJM 2010-2014 adalah memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek, dan memperkuat daya saing perekonomian.

Daerah yang notabenenya jauh dari jangkauan pemerintah pusat, harus bekerja keras melakukan percepatan pembangunan daerah dengan meningkatkan pengembangan perekonomian daerah. Dan, kualitas sumber daya manusia harus didukung oleh kelembagaan serta ketersediaan infrastruktur perekonomian dan pelayanan publik.


source: http://daerah.sindonews.com/read/1005517/97/sintap-layanan-publik-di-kabupaten-nunukan-1432628473

Komentar