Langsung ke konten utama

Bupati Papua Ini Menerima Penghargaan Tertinggi Pamong Praja


Bupati Biak Numfor, Thomas Alfa Edison Ondy, bupati pertama di Papua penerima Astha Brata Pamong Praja. (KabarPapua.co/Katharina Louvree)
Astha Brata atau tanda Kehormatan Pendidikan tertinggi Kepamongprajaan diberikan kepada Bupati Biak Numfor, Thomas Alfa Edison Ondy. Bupati Ondy dinilai telah berjasa dalam pengembangan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan pemberdayaan Alumni Lulusan Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan di Kabupaten Biak Numfor.
Pihak IPDN membutuhkan waktu 8 bulan untuk memberikan penilaian kepada Bupati Ondy, khusunya di bidang pamong praja. Tak hanya itu, penilaian lainnya adalah tentang sikap dan prilaku dalam kepemimpinannya, berintegritas tinggi dan nasionalisme, serta setia kepada NKRI.
Walaupun Bupati Ondy bukan lulusan IPDN, namun dia dinilai memenuhi sejumlah kriteria tersebut. Pin Astha Brata disematkan langsung oleh Gubernur IPDN, Ermaya Suradinata pada prosesi upacara di Lapangan AURI Biak Numfor.

IPDN menilai didalam kepemimpinan Bupati Ondy, dari 82 orang Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (APDN, STPDN, llP dan IPDN) yang mengabdi di Kabupaten Biak Numfor telah dipercayakan dan menduduki jabatan Eselon ll berjumlah 6 orang, Jabatan Eselon lll berjumlah 10 orang serta yang menjabat sebagai Eselon IV berjumlah 28 orang dan 26 orang telah memasuki usia pensiun serta sisanya masih dalam proses pengkaderan.
Jumlah alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan yang telah diberdayakan dan menduduki jabatan struktural di Kabupaten Biak Numfor berjumlah 44 orang atau 78% dari total 56 alumni yang masih aktif bertugas.
“Kita tau ya, bahwa jabatan kepala daerah itu jabatan politik. Kadang kala kepala daerah ini menempatkan para tim suksesnya didalam kepemimpinannya. Namun di kepemimpinan Bupati Ondy, telah menempatkan sejumlah tenaga profesional lulusan IPDN untuk membantunya. Ini yang kami apresiasi,” jelas Ermaya.
Penghargaan Astha Brata yang diberikan kepada Bupati Ondy adalah pemberian pertama kali untuk kepala daerah di Papua. Walau begitu penghargaan ini juga pernah diberikan kepada sekitar 10-an kepala daerah di Indonesia, sejak kepemimpinan Ermaya. *** (Katharina Louvree/KABARPAPUA.CO)

Komentar