Gagal Jadi Calon Bupati Kediri, Hengky Kurniawan Curhat

Gagal Jadi Calon Bupati Kediri, Hengky Kurniawan Curhat  
Hengky Kurniawan. Instagram
 
  Artis Hengky Kurniawan kecewa kepada Partai Amanat Nasional yang tak serius mencalonkan dirinya sebagai Bupati Kediri. Karena itu Hengky memilih mundur dari pilkada dan menolak dijadikan calon boneka.

Dihubungi melalui telepon, Hengky mengatakan pembatalan keikutsertaannya dalam pilkada Kabupaten Kediri merupakan keputusannya sendiri. Hengky sengaja menarik diri dari pemilihan karena melihat ada yang tak beres dari PAN Kabupaten Kediri. “Saya memang menarik diri, bukan diganti,” kata Hengky kepada Tempo, Selasa 27 Juli 2015.

Artis kelahiran Kabupaten Blitar ini tak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap sikap PAN yang dianggap tak konsisten. Hengky pun menceritakan sejarah pencalonannya yang justru inisiatif pengurus PAN Kabupaten Kediri.

Menurut Hengky, PAN menganggapnya sebagai sosok muda yang memiliki popularitas besar untuk menandingi kekuatan Bupati Kediri Haryanti Sutrisno yang sudah menguasai pemerintahan selama 15 tahun. Sejak 2000 – 2010 Kabupaten Kediri dipimpin oleh suami Haryanti, Sutrisno. Dan saat ini jabatan Ketua DPRD pun juga dipegang adik iparnya sendiri.

Melihat situasi yang cenderung stagnan dan dikuasai dinasti politik Haryanti, PAN tergerak melakukan perubahan dengan menggandeng Hengky. Pilihan tersebut didasarkan pada perolehan suara Hengky pada pemilihan legislatif lalu yang meraup 69.000 suara untuk calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kediri, Tulungagung, dan Blitar. “Itu suara yang tak sedikit,” kata Hengky.

Dengan alasan tersebut, Hengky menerima pinangan PAN untuk maju sebagai calon Bupati Kediri. Karena itu Hengky langsung tancap gas menggerakkan timnya di Kabupaten Kediri untuk menginventarisasi persoalan yang dihadapi masyarakat Kediri sejak tujuh bulan lalu.

Bersama-sama kader PAN dan simpul masyarakat yang dimiliki pada saat pemilihan legislator, Hengky sudah menyusun rencana strategi kampanye. Demikian pula soal pendanaan yang disepakati untuk dipikul secara gotong royong.

Namun, pada Senin siang, 27 Juli 2015, PAN berkoalisi dengan Partai Gerindra untuk mendaftarkan Ari Purnomo Adi dan Arifin Tafsir sebagai pasangan calon bupati dan wakil periode 2015–2020 di kantor Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kediri. Ari Purnomo Adi adalah seorang dokter yang diusung Gerindra, sedangkan Arifin Tafsir adalah Ketua DPD PAN Kabupaten Kediri.

Arifin mengatakan pencalonannya menggantikan Hengki Kurniawan ini adalah keputusan DPP PAN. Langkah politik Hengki yang juga asal Kabupaten Blitar terpaksa berhenti setelah tak kunjung mendapatkan pasangan hingga detik terakhir pendaftaran bakal calon di KPU. Ini lantaran Partai Gerindra yang diajak berkoalisi tak bersedia mengajukan calon untuk mendampingi Hengki.
sumber: TEMPO.CO

Komentar