Unggulan Kabupaten Muara Enim


Secara umum potensi unggulan daerah Kabupaten Muara Enim lebih didominasi sektor primer yaitu sektor pertanian (perkebunan, tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perikanan), kehutanan, pertambangan dan Energi.
Perkebunan
Sektor perkebunan merupakan salah satu sektor unggulan di Kabupaten Muara Enim dengan komoditas utama yang dikembangkan melalui perkebunan rakyat, perkebunan besar negara maupun perkebunan besar swasta, yaitu karet dan kelapa sawit. Pada tahun 2011 untuk komoditas karet, potensi luas areal perkebunan karet rakyat mencapai 219.978 Ha, dengan produksi sebesar 399.560 ton, potensi luas areal Perkebunan Besar Negara (PBN) mencapai 6.759 Ha, dengan produksi sebesar 16.088 ton dan potensi luas areal Perkebunan Besar Swasta (PBS) mencapai 222 Ha, dengan produksi sebesar 583 ton. untuk komoditi kelapa sawit, potensi luas areal perkebunan kelapa sawit rakyat mencapai 24.057 Ha, dengan produksi sebesar 420.540 ton.
potensi luas areal Perkebunan Besar Negara (PBN) mencapai 27.139 Ha, dengan produksi sebesar 542.776 ton dan potensi luas areal Perkebunan Besar Swasta (PBS) mencapai 51.027 Ha, dengan produksi sebesar 1.088.040 ton. Disamping komoditas karet dan kelapa sawit potensi komoditas perkebunan lainnya yang juga diusahakan masyarakat yaitu : komoditas kopi (luas areal perkebunan mencapai 23.495 Ha dengan produksi mencapai 25.125 ton), kelapa (luas areal perkebunan mencapai 1.588 Ha dengan produksi mencapai 1.437 ton), lada, nilam, kayu manis, kakao, kapuk dan aren. Produksi karet dan kelapa sawit di Kabupaten Muara Enim tahun 2012 tidak terlepas dari 3 komponen pendukung pengusahaan perkebunan karet dan kelapa sawit yaitu, Perkebunan Rakyat, Perkebunan Besar Negara, Perkebunan Besar Swasta. Secara rinci luas areal dan produksi komoditi karet dan kelapa sawit menurut pengusahaannya.
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan komoditas yang dominan dikembangkan di Kabupaten Muara Enim adalah padi, dengan luas panen pada tahun 2012 mencapai 51.032 Ha, terdiri atas padi sawah seluas 31.755 Ha dan padi ladang seluas 19.277 Ha dengan jumlah produksi mencapai 247.794 ton. Daerah produksinya antara lain di dataran tinggi Semende, Kecamatan Tanjung Agung dan beberapa Kecamatan di pesisir Sungai Lematang dan Sungai Musi. Potensi luas areal tanaman padi tahun 2012 pada lahan sawah irigasi mencapai 6.279,9 Ha, lahan sawah tadah hujan mencapai 6.102 Ha, lahan sawah lebak 17.664 Ha dan lahan ladang mencapai 77.939 Ha. Selain padi, komoditas potensial lainnya yang dapat dikembangkan adalah tanaman palawija (jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar), sayuran dan juga buah-buahan. Luas panen komoditi jagung sekitar 2.221 Ha dengan produksi mencapai 7.596 ton. Sedangkan komoditi kedelai dengan luas panen mencapai 175 Ha menghasilkan produksi sebesar 221 ton. Adapun komoditi sayuran kentang dan kol, luas panennya masing-masing mencapai 47 Ha dan 41 Ha, dengan produksi masing-masing 705 ton dan 1.230 ton.
Kehutanan
Kabupaten Muara Enim memiliki areal hutan seluas 382.960 hektar dari total luas wilayah 9.140,50 Km. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor : 76/KPTS-II/2001 tanggal 15 Maret 2001 tentang Penunjukan kawasan hutan dan perairan di wilayah Propinsi Sumatera Selatan untuk wilayah Kabupaten Muara Enim sebagai berikut :
Kawasan Hutan Suaka Alam : 9.440 hektar
Kawasan Hutan Lindung : 84.410 hektar
Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 24.495 hektar
Kawasan Hutan Produksi Tetap : 182.015 hektar
Kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK) : 82.600 hektar

Selain itu, di Kabupaten Muara Enim terdapat lahan kritis seluas 172.686,35 hektar dengan kategori sebagai berikut :
a. Sangat kritis : 40.232,27 hektar
Hutan lindung : 10.768,58 hektar
Budidaya pertanian : 6.143,49 hektar
Kawasan lindung di luar Kawasan Hutan : 23.320,20 hektar
b. Kritis :132.454,08 hektar
Hutan lindung : 4.087,12 hektar
Budidaya pertanian :105.844,12 hektar
Kawasan lindung di luar Kawasan Hutan : 22.522,84 hektar
Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor : 38/Kpts-II/1996 Tanggal 29 Januari 1996 Areal IUPHHK – HTI PT. Musi Hutan Persada di wilayah Kabupaten Muara Enim seluas 161.400 hektar dengan rincian :
1. Luas lahan produktif : 96.840 hektar
2. Lahan tidak produktif
Hutan konversi : 50.416 hektar
Sempadan sungai : 3.824 hektar
Sarana dan prasarana : 5.599 hektar
Tanaman kehidupan : 2.741 hektar
Tanaman unggul lokal : 1.981 hektar
Peternakan dan Perikanan
Peternakan
Jenis ternak pada umumnya dibagi menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu ternak besar dan ternak kecil. Jenis ternak besar antara lain; sapi, kerbau, sedangkan jenis ternak kecil antara lain; kambing, domba dan babi. Semua jenis ternak mengalami kenaikan populasi dibanding tahun lalu, populasi sapi naik 1, 00 %, kerbau naik 0,80 %. Untuk populasi ternak kecil juga mengalami peningkatan, populasi kambing naik 0,77% dan domba naik 0,56%. Sedangkan yang sangat menonjol adalah peningkatan populasi unggas, peningkatan jenis ayam ras pedaging sebesar 5,91%, demikian juga produksi daging dan telur mengalami peningkatan masing-masing 1,21% dan 0,16%.
Perikanan Potensi perikanan di Kabupaten Muara Enim cukup besar, baik untuk perikanan di perairan umum maupun melalui budi daya ikan di kolam dan keramba. Produksi perikanan pada tahun 2011 mencapai 7.956 ton atau naik sebesar 15,75% dari tahun 2010 (6.873 ton), produksi perikanan di Kabupaten Muara Enim sepanjang tahun 2011 dan 2012. (http://www.muaraenimkab.go.id)

Komentar