ebuah
karya lahir dari tangan terampil siswa-siswa SMK Angkasa, Bandung. Sebuah mobil
mungil bermesin kecil, 150cc, yang dapat digunakan di area perkebunan atau Pangkalan
TNI Angkuatan Udara (Lanud).
================
Mobil tak
selalu harus menggunakan mesin berkapasitas minimal 1000cc. Di tangan terampil
enam siswa SMK Angkasa Lanud Hussein Sastranegara Bandung, mesin kendaraan roda
dua dapat dirakit untuk menjadi mesin kendaraan roda empat.
Kiki
Hadiansyah, Muhammad Ramdhani, Rizal Muhammad Ramadhan, Ardi Indirwan, Muhammad
Yakin, dan Sri Setyo Hastomo --keenam siswa yang berhasil menciptakan mobil
mungil menggunakan mesin sepeda motor.
Mobil
bermesin 150 cc itu, mereka beri nama Sky Jeep V-150 i. "Namanya kami
ambil sesuai dengan nama sekolah kami, sky adalah Angkasa," ucap Kiki,
siswa Kelas XI jurusan otomotif sekaligus Ketua Tim pembuat mobil SKY Jeep, di
bengkel SMK Angkasa Lanud Hussein Sastranegara, Jalan Lettu Subagio No.22,
Bandung, Senin (14/9).
Menurut Kiki,
ide pembuatan mobil mungil itu muncul setelah dia dan teman-temannya
mengunjungi tempat wisata. Mereka melihat adanya peluang untuk membuat suatu
kendaraan khusus di lokasi wisata.
Di bawah
bimbingan Slamet Rahayu, Ketua Program Otomotif SMK Angkasa Lanud Hussein
Sastranegara, mobil yang memiliki panjang 2,9 meter, lebar 1,25 meter, tinggi
85 cm, hanya ada kursi panjang melintang di belakang kemudi dan ruang kosong di
belakang kursi itu, berhasil diselesaikan dalam waktu satu bulan. "Kami
mulai pengerjaan tanggal 9 Agustus," jelas Kiki.
Memang, satu
bulan merupakan waktu relatif singkat untuk membuat sebuah mobil. Terlebih,
mobil itu murni buatan tangan manusia dengan segala keterbatasan peralatan yang
ada. Namun, hal itu mereka lakukan demi mengejar target untuk dapat tampil di
acara Bandung Air Show 2015. Mereka sampai harus bekerja ekstra pada hari libur
guna mencapai target yang telah ditetapkan.
Bagian paling
sulit, demikian kata Kiki, adalah saat proses pengerjaan rangka dan bodi mobil.
Butuh waktu 17 hari buat menyelesaikan kedua bagian tersebut. Sedangkan mesin
mobil tidak perlu waktu pengerjaan lama lantaran masih orisinal dan hanya
menambahkan gear box sepeda motor roda tiga, agar bisa mundur.
Setyo, yang
juga anggota tim, mengatakan saat menampilkan mobil Sky Jeep yang mirip Jeep
Willys hasil ciptaan timnya ini banyak pengunjung Bandung Air Show sempat tak
percaya bila Sky Jeep menggunakan mesin sepeda motor. "Setelah dibuka kap
mesin, baru mereka percaya kalau mobil ini pakai mesin motor," jelasnya.
Ke depan, Kepala
Sekolah SMK Angkasa Johanes Kumiling berharap, siswa didiknya dapat terus
berinovasi menghasilkan karya-karya yang lain. Namun, hal itu tentu membutuhkan
dukungan dari berbagai pihak. Dia mengakui, kemampuan sekolah untuk menyediakan
sarana dan prasarana pendukung terbatas. "Untuk pengembangannya, saya
butuh bantuan dari pemerintah, baik dari Pemerintah Kota Bandung atau Provinsi
Jawa Barat, karena untuk menciptakan satu Sky Jeep dibutuhkan dana sekitar Rp44
juta," terangnya.
Sementara itu
Ketua Yayasan Ardya Garini, Ardhi Tjahjoko, berencana menawarkan mobil
Prototype Jeep karya siswa SMK Angkasa ini ke beberapa Lanud di Indonesia. “Kami
ingin promosikan ke Lanud-Lanud di jajaran Koops TNI AU untuk memanfaatkan
prototype dalam kegiatan yang dilakukannya, seperti beberapa Lanud yang
memiliki usaha tanaman organik, mobil ini berguna untuk mengangkut hasil tani,”
ucap Ardhi. (*)
Komentar
Posting Komentar