Cirebon merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang memiliki segudang
potensi usaha yang terkenal. Potensi usaha masyarakatyang khas dari
Cirebon salah satunya adalah potensi hasil kerajinannya, khususnya
kerajinan yang berbahan dasar rotan. Kerajinan rotan yang dikeloa oleh
masyarakat ini sudah sangat terkenal sampai ke mancanegara, karena
produk yang dihasilkannya memang produk terbaik.
Kerajinan dan mebel ini rotan merupakan salah satu produk unggulan di
Kabupaten Cirebon. Produk tersebut sebagian besar diekspor ke Amerika
Serikat, Eropa, dan sejumlah negara di Asia. Konon katanya sekitar 85%
kerajinan dan mebel rotan di dunia ini berasal dari Kabupaten Cirebon.
Sentra kerajinan rotan di Cirebon ini sendiri merupakan sentra kerajinan
rotan terbesar di Indonesia dan tersebar di beberapa kecamatan. Yang
paling terkenal yaitu di Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon, khususnya di
Desa Tegalwangi. Kini Desa Tegalwangi bertransformasi menjadi sebuah
kawasan kampung wisata yang menarik untuk dikunjungi. Semua kerajinan
berbahan dasar rotan ada di Desa ini, mulai dari proses produksi sampai
proses pemasaran.
Proses Pembuatan Kerajinan Rotan
Pengolahan Bahan Baku Anyam/Ikat
Pertama-tama bahan baku yang belum diproses dibersikan terlebih dahulu
dari sisa serabut dan daun sebelum direndam. Kemudian bahan baku yang
telah direndam, lalu dipisahkan antara kulit dan batang rotannya.
Masyarakat setempat menyebut proses ini dengan proses menyerut. Setelah
terpisah antara kulit dan batangnya, kemudian kulit rotan dipisahkan dan
dirapihkan dalam bentuk gulungan untuk ditimbang dan dikirim ke
pemesan.
Proses Pengolahan Bahan Baku Yang Akan Digunakan Untuk Kerangka
Proses pelurusan bahan baku kerangka masih dilakukan secara tradisional.
Untuk mengupas kulit dari batangnya menggunakan mesin. kemudian
dihaluskan dengan menggunakan mesin pula. Ukuran batang rotan yang
dikerjakan berdiameter antara 12 mm - 45 mm.
Pembentukan Pola Kerangka
Dalam proses pembentukan pola kerangka ini masih dilakukan secara tradisional dan masyarakat sekitar menyebutnya dengan sebutan "nyetim". Batang rotan dipanaskan dengan cara diuap sedemikian rupa masyarakat setempat menyebutnya dengan sebutan "ngemal",
bertujuan untuk membuat batang rotan itu menjadi lebih lunak dan lebih
mudah dibentuk nantinya. Perakitan kerangka sesuai pola, dibentuk dengan
menggunakan api supaya mudah dibentuk sedemikian rupa. sesuai dengan
desai yang akan dibuat, masyarakat sekitar menyebutnya dengan proses
ngeruji.
Proses Menganyam / Pengikatan Dan Pengecatan
Kerangka yang sudah melalui proses sebelumnya kemudian diikat dan
dianyam terus dirapihkan dan dihaluskan kembali dengan menggunakan
amplas. Setelah itu kerajinan yang telah dibentuk kemudian dicat. Proses
pengecatannya sendiri dilakukan sebanyak 2 kali, untuk menghasilkan
kualitas yang terbaik.
Pengecekan Kualitas Sebelum Pengemasan
Setelah semua tahapan dalam proses produksi kerajinan rotan ini selesai,
lalu dilanjutkan dengan proses pengecekan kembali. Bertujuan untuk
mendapatkan kualitas hasil kerajinan yang baik dan pada akhirnya siap
untuk dikemas serta siap untuk dipasarkan ke pasar lokal maupun pasar
ekspor ke mancanegara.
Akses Menuju Sentra Kerajinan Rotan Desa Tegalwangi
Sentra kerajinan rotan di Desa Tegalwangi lokasinya kurang dari 500
meter dari gerbang keluar Tol Plumbon, lebih kurang 5 kilometer dari
pusat Kota Cirebon. Di lokasi tersebut berbagai kerajinan rotan tertata
rapi di sejumlah etalase di sisi jalur pantai utara Cirebon, tepatnya di
Jalan Raya Tegalwangi arah Bandung. Berbagai kerajinan rotan tersebut
bukan hanya berupa alat-alat perabotan rumah tangga seperti meja, kursi,
tutup lampu, tutup makanan, tempat payung, almari, tempat tidur dsbnya
saja melainkan juga mainan seperti kuda-kudaan bahkan boks ayunan tempat
tidur bayi. Produk-produk kerjainan rotan tersebut harganya cukup
terjangkau bagi siapapun.
sumber: http://www.wisatajabar.com
Komentar
Posting Komentar